Selasa, 27 Mei 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM KURIKULUM 2013 ENDANG KOMARA Guru BesarSosiologi Pendidikan Kopertis Wilayah IV Dpk Pada STKIP Pasundan dan SekretarisKORPRI Kopertis IV
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikandilaksanakan denganmenggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach).Prosespembelajaran harusmenyentuh tiga ranah, yaitu sikap (attitude), keterampilan(skill), dan pengetahuan (knowledge). Dalam proses pembelajaran berbasispendekatailmiah,ranah sikapmenggamit transformasii substansi atau materi ajaragar peserta didik
tahu tentang ‘’mengapa’’
.
Ranah keterampilan 
menggamittransformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik
tahu tentang 
‘’bagaimana’’ 
.Ranah pengetahuanmenggamit transformasi substansi atau materiajar agar peserta didik
tahu tentang ‘apa’
. Hasil akhirnya adalahpeningkatan dan
 
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan
 
manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard
 
skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensii sikap, keterampilan dan
 
pengetahuan.Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalampembelajaran yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) 
dalam pembelajaran sebagaimana dimaksudmeliputi mengamati, menanya,menalar, mencoba, membentuk jejaringuntuk semua mata pelajaran. Pendekatanpembelajaran dapat dikatakan sebagai pendekatan ilmiah apabila memenuhi 7(tujuh) kriteria pembelajaran berikut; pertama, materi pembelajaran berbasis padafakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu,bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Kedua, penjelasanguru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru siswa terbebas dari prasangka yangserta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alurberpikir logis. Ketiga, mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, danmengaplikasikan materi pembelajaran. Keempat, mendorong dan menginspirasi siswamampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan sama laindari materi pembalajaran. Kelima, mendorong dan menginspirasi siswa mampu
 
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional danobjektif dalam merespon materi pembelajaran. Keenam, berbasis pada konsep,teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan. Ketujuh, tujuanpembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistempenyajiannya.Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran meliputi antara lain:pertama,
 
mengamatidalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti
 
menentukan objekapa yang akan diobservasi,membuat pedoman observasisesuaidengan lingkup objek yang akan diobservasi, menentukan secara jelas data apa yangperlu diobservasi baik primer maupun sekunder,menentukan /letak objekyang akandiobservasi, menentukan secara jelasbagaimana observasi akan dilakukanuntukmengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar, menentukan cara danmelakukanpencatatan atas hasil observasiseperti menggunakan buku catatan-kamera-tape recorder-pedeo perekam dan alat tulis lainnya.Kedua, menanya. Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untukmeningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu pesertadidiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya,ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Kriteria pertanyaan yang baik adalah singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif ataupenguatan, memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsangpeningkatan tuntutan kemampuan kognitif dan merangsang proses interaksi.Ketiga, menalar.Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran denganpendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwaguru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyakhal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalahproses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasiuntuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Terdapat dua cara menalar, yaitupenalaran induktif dan penalaran deduktif.
Penalaran induktif 
merupakan caramenalar dengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut khusus untuk hal-hal
 
 yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan
dari kasus-kasus yang berisifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum 
. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyakberpijak pada observasi inderawi atau pengamatan empirik.
Penalaran deduktif 
 merupakan cara menalar dengan menarik simpulan
dari pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus 
. Pola penalaran deduktifdikenal dengan pola silogisme (kategorial, hipotesis dan alternatif)Keempat, mencoba. Dimasudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuanbelajar, yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Akativitas pembelajaran yangnyata antara lain: 1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasarmenurut tuntutan kurikulum, 2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan, 3) mempelajari dasar teoretis yang relevan danhasil eksperimen sebelumnya, 4) melakukan dan mengamati percobaan, 5) mencatatfenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data, 6) menarik simpulan atashasil percobaan; dan 7) membuat laporan dankelima, komunikasi 
 mengkomunikasikan hasil percobaan.Mudah-mudahan dengan menggunakan pendekatan ilmiah peserta didikdiharapkan memiliki Standar Kompetensi Lulusan seperti: 1) Sikap, pribadi yangberiman, berakhlak mulia, percaya diri dan bertanggung jawab dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar serta dunia dan perabannya;2) Keterampilan, pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dankreatif dalam ranah abstrak dan konkrit; 3) Pengetahuan, pribadi yang menguasaiilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradaban. ***Semoga***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar